SELAMAT DATANG DI KARMEL GENERATION

ALLAH TIDAK PERNAH MERENCANAKAN ANDA MENJADI PRIBADI YANG BIASA-BIASA APALAGI GAGAL MENJALANI HIDUP, TAPI DIA MEMILIKI SEJUMLAH RENCANA TERBAIK UNTUK ANDA BISA SUKSES MENJALANI HIDUP.
"JANGAN PERNAH PATAH SEMANGAT"

Minggu, 19 September 2010

KEHIDUPAN JEMAAT ADALAH GAMBARAN DARI MIMBAR (bagian 2)

Akhir dari sebuah pelayanan gabungan kepada ibu-ibu jawaban dari pertanyaan yang sama, tetapi dengan jemaat yang berbeda saya menemukan jawaban, bahwa Jemaat adalah cermin dari mimbar. Jemaat merupakan gambaran dari mimbar. Dua kalimat ini kedengarannya begitu sederhana tetapi sangat cocok untuk melihat pertumbuhan jemaat-jemaat lokal secara keseluruhan dari berbagai aliran gereja yang berkembang di Indonesia maupun di seluruh dunia.
Melalui pengamatan dan pengalaman pelayanan di beberapa jemaat secara langsung dari berbagai aliran-aliran gereja yang saya ikuti maupun pengalaman pelayanan di Persekutuan-persekutuan doa dapat saya tuangkan dalam tulisan ini untuk memotivasi pria dan wanita yang terpanggil untuk melayani jiwa-jiwa yang terhilang bagi Yesus di mimbar-mimbar gereja maupun persekutuan-persekutuan doa.
Sebuah pertanyaan sederhana untuk melihat keadaan jemaat adalah mimbar gerejanya seperti apa? Yang saya maksudkan adalah: apakah yang dikhotbahkan setiap minggu dari mimbar tersebut? Apakah setiap minggu banyak dikhotbahkan tentang penderitaan, maka sudah pasti keadaan jemaat tersebut banyak yang hidup dalam penderitaan. Atau banyak khotbahkan tentang masalah, maka jangan heran jemaatnya kebanyakan hidup dililit dengan masalah. Atau Anda setuju dengan pemahaman tradisional yang penting miskin di bumi nanti kaya di surga, sehingga disuguhi jemaatnya setiap minggu dengan teologi miskin di bumi nanti kaya di surga. Maka jangan heran jemaatnya hidupnya miskin-miskin, pada hal mau jujur pendeta dan jemaat tersebut membutuhkan keuangan yang cukup untuk menunjang pelayanan.
Intinya sahabat Tuhan saya ingin beritahu Anda bahwa “KEADAAN JEMAAT ADALAH GAMBARAN DARI MIMBAR.”
Jika mimbar adalah gambaran untuk jemaat, maka apa yang dapat dipersepsikan mimbar yang Anda pakai untuk mempersiapakn jemaat? Saya senang kalau mimbar dipakai untuk mempersiapkan jemaat hidup dalam: Mujizat, Kuasa, hikamat Tuhan, Berkelimpahan, Sehat, Kesaksian yang dipenuhi Roh Kudus, mengalami berkat-berkat Tuhan yang luar biasa…, dan sejumlah janji Tuhan yang dapat Anda sebutkan untuk mempersepsikan seperti apa jemaat yang Anda layani.
Akhirnya sahabat Tuhan yang melayani di mimbar-mimbar, berpikirlah mempersiapkan jemaat seperti Abraham. Dia seorang yang takut Tuhan, diberkati Tuhan secara heran dan Laur biasa sampai berkelimpahan dan masuk surga. Jangan seperti Lazarus yang miskin di bumi kaya di Surga. Atau juga jangan seperti orang kaya. Banyak sekali kekayaannya tetapi sayang dia tidak tahu menyembah Tuhan, sehingga mati masuk neraka.
Persiapkanlah khotbah yang membuat jemaat Anda hidup dalam kekayaan secara materi, financial, sehat dan tahu menyembah Bapa di Surga dalam Roh dan Kebenaran, sehingga jemaat dapat berjalan dalam hikmat dan kuasa Tuhan secara heran dan luar biasa. Jangan mempersiapkan khotbah yang membuat hidup jemaat miskin, menderita, dan hidup biasa-biasa saja. Karena Firman Tuhan berkata bahwa “Apa yang keluar dari mulut hambaKu tidak akan pernah kembali dengan sia-sia, tetapi dia akan melaksanakan apa yang Kusuruhkan kepadanya.” Yes.55:11. Artinya apa? Apa yang Anda ucapkan dari mimbar kata-kata Anda itu akan terjadi buat jemaat. Jadi, hati-hati memilih kata-kata buat jemaat.
Taukah Anda segala sesuatu diciptakan dengan Firman. Dan kuasa yang sama yang menciptakan jagad raya ini telah diberikan kepada hamba-hamba Tuhan untuk berfirman kepada jemaat. Jika demikian, kenapa Anda menciptakan jemaat yang biasa-biasa dari mimbar? Bukankah Allah yang Anda sembah adalah Allah yang Luar Biasa atau yang biasa-biasa?
Kebanyakan gereja2 tradisional jemaatnya hidup miskin-miskin, kurang kuasa, kurang urapan dan Roh Kudus tidak bekerja leluasa, sebabnya adalah karena pendeta-pendetanya menciptakan keadaan mimbar dengan teologi yang membuat jemaat hidup biasa-biasa saja. Semoga Anda tidak demikian…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar